Treating adalah pemurnian 
minyak bumi dengan cara menghilangkan  pengotor-pengotornya. Cara-cara 
proses treating adalah sebagai berikut :
-  
            Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
- 
            Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
- 
            Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
- 
            Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
- 
            Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang
 secara alami terkandung dalam minyak  bumi atau gas, namun 
keberadaannya tidak dinginkan karena dapat  menyebabkan berbagai 
masalah, termasuk di antaranya korosi pada  peralatan proses, meracuni 
katalis dalam proses pengolahan, bau yang  kurang sedap, atau produk 
samping pembakaran berupa gas buang yang  beracun (sulfur dioksida, SO2)
 dan menimbulkan polusi udara serta hujan  asam. Berbagai upaya 
dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari  minyak bumi, antara 
lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi  selektif, ekstraksi, 
hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang  disingkirkan dari minyak bumi
 ini kemudian diambil kembali sebagai  sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
1. Ekstraksi  menggunakan pelarut, serta 
2. Dekomposisi senyawa sulfur
 (umumnya terkandung dalam minyak bumi  dalam bentuk senyawa merkaptan, 
sulfida dan disulfida) secara katalitik  dengan proses hidrogenasi 
selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan  senyawa hidrokarbon asal 
dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen  sulfida yang dihasilkan dari 
dekomposisi senyawa sulfur tersebut  kemudian dipisahkan dengan cara 
fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
Akan tetapi selain 2 cara di 
atas, saat ini ada pula  teknik desulfurisasi yang lain yaitu 
bio-desulfurisasi.  Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur 
secara selektif dari  minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme 
mikroorganisme, yaitu  dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur 
elementer yang  dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme 
sulfur jenis  tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran 
proses.  Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam 
kondisi  lingkungan teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat 
menyingkirkan  senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya 
alkylated  dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk 
proses  bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun 
penelitian  lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan 
mikroorganisme dari  jenis lain. 
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
- 
            Absorpsi H2S oleh senyawa soda

- 
            Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme

Keunggulan  dari proses Shell-Paques adalah :
- 
            dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)
- 
            pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.
- 
            menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi
- 
            sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa
- 
            Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi proses
- 
            Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan
- 
            Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar