Biofuel Generasi Kedua
Five secrets to staying slim this winter |
Para pendukung
biofuel mengklaim telah memiliki solusi yang lebih baik untuk meningkatkan
dukungan politik serta industri untuk, dan percepatan, implementasi biofuel
generasi kedua dari sejumlah tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi
manusia dan hewan, di antaranya cellulosic biofuel.
Proses produksi
biofuel generasi kedua bisa menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan
untuk konsumsi manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa,
batang/tangkai gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa atau energi
yang spesial (contohnya Miscanthus).
Biofuel
generasi kedua (2G) menggunakan teknologi biomassa ke cairan,
diantaranya cellulosic biofuel dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi
manusia dan hewan.
Sebagian besar
biofuel generasi kedua sedang dikembangkan seperti biohidrogen, biometanol, DMF, Bio-DME, Fischer-Tropsch diesel,
biohydrogen diesel, alkohol campuran dan diesel kayu.
Produksi cellulosic ethanol
mempergunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan
hewan atau produk buangan yang tidak bisa dimakan.
Memproduksi
etanol dari selulosa merupakan sebuah permasalahan teknis yang sulit untuk
dipecahkan.
Berbagai hewan
ternak pemamah biak (seperti sapi) memakan rumput lalu menggunakan proses
pencernaan yang berkaitan dengan enzim yang lamban untuk menguraikannya menjadi
glukosa (gula).
Di dalam
labolatorium cellulosic ethanol, berbagai proses eksperimen sedang dikembangkan
untuk melakukan hal yang sama, lalu gula yang dihasilkan bisa difermentasi
untuk menjadi bahan bakar etanol.
Para ilmuwan
juga sedang bereksperimen dengan sejumlah organisme hasil rekayasa
genetik penyatuan kembali DNA
yang mampu meningkatkan potensi biofuel seperti pemanfaatan tepung Rumput Gajah
(Panicum virgatum).[14]
Sekian, Terima kasih telah membacanya!
Sumber: Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar